wanita dan DAPURnya...


Sore, menjelang berbuka puasa…

Sebelomnya, hello blogging :)  long time gg nge-blog . Kangen?? Gg juga, aq sekarang lagi sibuk dengan dapurq. Yaa,, dan ini yang mau aq share. Cuma opiniq aja, dan sedikit pelajaran yang bisa aq ambil dari si “dapur”

Oia, heppi fasting ke-9, mudah2an tetep lanjut sampe akhir yaa….

Wanita dan dapurnya. Hehee, sebenernya emang agak lebay ngasi judulnya. Tapi whatever lah, intinya juga sama aja. 

Beberapa hari ini aku emang lagi seneng aja didapur, pertama emang karena lagi puasa dan kedua aku gak suka menghabiskan waktuku cuma  buat tidur. Jadilah aq menghabiskan sisa waktu menunggu buka puasa di dapur. Tapi disni, lama-lama aku jadi mikir, seberapa penting to dapur itu buat wanita, perempuan, khususnya yang sudah bersuami? Diluar konteks adanya nanti pembantu yang masak dirumah ato beli makanan siap saji atao lainnya.

Menurut aq pribadi, dapur emang bukan ruang lingkup utama perempuan. Ketika dia seorang dokter hebat, ruang ligkup utamanya adalah rumah sakit, klinik, dan sebagainya. Ketika dia seorang arsitek handal, ruang lingkup utamanya kantor meja gambar serta sejuta software pentingnya. Tetapi, jika kita seorang ibu rumah tangga, si dapur memang salah satu bagian dari ruang lingkup utamanya setelah rumah.

Apa disini si dapur hanya akan menjadi ruang lingkup yang utama buat si “ibu rumah tangga” ???

Buat aku, dapur emang bukan ruang lingkup yang utama buat perempuan. Jujur aja, siapa perempuan yang mau hari-hari nya hanya diisi dengan bekerja didapur tanpa melakukan hal lain?? (kecuali koki tentunya)

Tetapi, si dapur ini punya peran yang penting buat kita para perempuan untuk menunjukkan bagaimana sifat penyayang kita dalam posisi menjadi istri yang baik diluar jas kebesaran dokter atau topi insinyur sang arsitek. Ketika kita seharian penuh menjadi orang yang mempunyai kesibukan dan pekerjaan, sosok ibu rumah tangga yang nantinya akan kita miliki hampir pudar karena separuh waktu kita, kita lakukan untuk hal lain diluar keluarga. Sosok kita sebagai anak gadis ayah dan ibu kita yang biasanya menghabiskan waktu-waktunya dengan teman-temannya atau dengan sahabatnya, juga akan memudar. Dan si dapur ini memberikan ruang dimana kita dapat berkreasi memberikan sesutu yang mungkin hanya akan kita lakukan untuk kita berikan kepada keluarga kita, yang akan mengembalikan jati diri kita pada awalnya sebagai perempuan, baik sebagai ibu rumah tangga, atau anak gadis yang sedang senag2nya menciba meramu segala macam bumbu untuk di persembahkan kepada kedua orang tuanya dan saudara2nya. 

See, berduet didapur dengan sang ayah atau sang ibu atau bahkan mungkin dengan adek kakak kita, sesuatu yang kebahagiaannya gag bisa diganti, apalagi jika menghasilkan aroma yang memuaskan.

Dapur juga tempat yang romantis, untuk kita berbagi suasana :)

Jadi, tolonglah buat kita para wanita, jangan pernah sepelekan si dapur dan segala hal yang berkaitan didalamnya. Percaya deh, apapun pangkat posisi derajat dan status yang kita punya, dapur akan menjadi kebutuhan yang mau tidak mau kita harus terjun kedalamnya.

Bukankah kita para perempuan, yang nantinya akan menjadi istri dan ibu sebuah keluarga, menyediakan yang special untuk keluarga akan lebih memuaskan dan lebih dihormati daripada membelinya??? Seburuk apapun itu, suami kita gak akan protes karena usaha kita buat dia ko.

Buat para wanita yang belum bisa mencintai dapur nya, dan masih belum mau melakukan aktifitas apaun yang ada didalamnya, berusahalah buat mencintai pekerjaan didalamnya. Karena semuanya gak akan buat rugi. It’s so fun guys :)



Komentar