Oh Women

Women are women, and hurray for that!!!

Jadi ceritanya mbak yu saya yang cantik adalah seorang pejuang perempuan, titisan RA. Kartini versi kabinet Indonesia bersatu jilid II. Kartini jadi-jadian. Dia adalah mimpi buruk bagi para laki-laki yang menginginkan kemapanan hidup, jangan harap dia mau suruh pijat kaki suaminya, bisa-bisa suaminya ditendang dan terbang sampai luar angkasa. Intinya adalah dia perempuan independen, bukan jenis perempuan Jawa yang sujud-sujud di kaki suaminya.

Umurnya sudah saatnya menikah dan dia sedang menjalin hubungan serius dengan seorang laki-laki yang sepertinya sama idiotnya dengannya. Tapi jangan harap dia mau ditanya soal pernikahan, dia akan menjawab dengan sarkastis "Aku hanya akan menikah kalau mentri peranan wanita depegang oleh seorang laki-laki", apa kubilang, dia memang Kartini di kabinet Indonesia Bersatu jilid II!!! Sama-sama kacaunya dengan si kabinet itu sendiri. 

ms. Independent
Padahal mungkin saja aku yang paling jengkel kalau dia menikah. Oke lihat ini, dia menikah lalu punya anak, aku membayangkan anaknya akan merusak maket yang sudah kubuat setengah mampus. ah tidak-tidak, ini cuman bercanda, maklum saja liburan di rumah membuatku partikel-partikel otakku membeku. 

Lanjut ke mbak ku tadi, aneh sekali, hubungan dengan pacaranya memiliki dua siklus. Siklus pertama adalah siklus minggu dengan penuh kemesraan. Satu minggu dia tidak akan berada di rumah dan seluruh pembicaraan adalah mengenai pacarnya. Sampai-sampai kami muak sekali. Minggu selanjutnya sudah dipastikan dia bertengkar hebat, ada-ada saja masalahnya. Aku pikir pacaran orang dewasa lebih tenang dan kalem, ternyata sama saja dengan ABG yang penuh caci maki,  teriakan, dan saling menuduh. 

Dan minggu ini dia ada pada siklus ke dua, dimana dia bertengkar hebat dengan pacarnya. Biasanya kami serumah sudah bisa memaklumi, dan kami cuekin saja saat dia marah-marah. Tapi tidak minggu ini. Kami melihat ada yang lain di mata Kartini Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Dia tampak begitu tertekan. Aku rasa dia mengalami pergulatan batin yang teramat sangat. Selain sakit hati, dia juga mengalami sakit fisik. Dan baginya, ini adalah alasan yang tepat untuk memutuskan hubungan. 

Aku sedikit merasa kasihan, yeah setidaknya sesama penghuni rumah harus saaaling berempati kan. Jadi kali ini aku memutuskan untuk berada dipihaknya, berhubung malam itu dia pulang ke rumah dengan air mata tumpah ruah, dan pantat membiru (jangan tanya apa masalahnya, bukan hak ku untuk bicara). Ayolah, dia pejuan perempuan dan dia dissakiti laki-laki. ini adalah mimpi buruk bagi para feminis sepertinya.

Apapun itu, aku berharap dia mendapatkan laki-laki yang benar-benar menyayanginya. Tidak ada perlakuan kasar, hanya ada cerita manis, dan laki-laki yang menghormati dan memanjakannya. Wish You Luck 



Komentar